Kolomupdate.com — Pada tahun 2026, pasar properti diprediksi akan mengalami perubahan signifikan seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan pola hidup masyarakat. Salah satu tren utama yang akan mewarnai pasar properti adalah semakin banyaknya konsumen yang beralih ke hunian pintar atau smart home. Teknologi seperti pengatur suhu otomatis, sistem keamanan berbasis AI, hingga pencahayaan yang dapat disesuaikan dengan preferensi pemilik rumah akan semakin diterima luas.
Selain itu, keberlanjutan atau sustainability akan menjadi fokus utama dalam pengembangan properti. Gedung-gedung dengan sertifikasi hijau, yang mengutamakan efisiensi energi dan penggunaan material ramah lingkungan, akan semakin diminati. Hal ini bukan hanya karena kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, tetapi juga karena pemerintah di banyak negara mulai memperkenalkan kebijakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Tantangan lainnya adalah harga properti yang cenderung naik seiring dengan pertumbuhan populasi urban. Namun, dengan adanya konsep properti berbagi (co-living) dan hunian mikro, masyarakat akan lebih mudah mengakses tempat tinggal yang terjangkau meskipun berada di pusat kota.
2. Pembangunan Properti di Kota-Kota Satelit: Pilihan Cerdas bagi Pembeli
Di tahun 2026, kota-kota satelit di sekitar kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung akan semakin berkembang pesat. Pembangunan properti di wilayah ini menjadi alternatif yang semakin diminati, baik oleh pembeli rumah pertama maupun investor. Salah satu faktor yang mendorong tren ini adalah harga tanah dan properti di kota besar yang semakin mahal. Di kota-kota satelit, harga yang lebih terjangkau dengan fasilitas yang terus berkembang menawarkan peluang investasi yang menarik.
Infrastruktur yang terus diperbaiki, seperti jalan tol, kereta cepat, dan transportasi publik lainnya, semakin memudahkan aksesibilitas dari kota satelit ke pusat kota. Ini menjadikan kawasan tersebut sebagai pilihan ideal untuk hunian yang nyaman dengan harga yang lebih bersaing. Selain itu, banyak pengembang properti yang mulai menawarkan proyek hunian modern dengan berbagai fasilitas, seperti pusat kebugaran, taman, dan area komersial, yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih dinamis.
Bagi investor properti, kota satelit juga menawarkan potensi capital gain yang tinggi. Properti di kawasan ini cenderung lebih cepat mengalami kenaikan harga seiring dengan perkembangan infrastruktur dan ekonomi lokal.
3. Properti Digital: Masa Depan Investasi di Dunia Virtual
Dengan kemajuan teknologi, investasi properti tidak hanya terbatas pada aset fisik. Properti digital atau properti virtual dalam dunia metaverse diprediksi akan semakin berkembang pada tahun 2026. Dunia virtual ini memungkinkan individu atau perusahaan untuk membeli, menjual, atau menyewa properti di platform digital seperti Decentraland, The Sandbox, atau platform metaverse lainnya.
Investasi properti virtual ini menjadi semakin menarik karena sifatnya yang borderless, memungkinkan orang dari berbagai belahan dunia untuk terlibat tanpa terbatas oleh lokasi geografis. Selain itu, properti virtual juga menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, mengingat pertumbuhannya yang pesat seiring dengan adopsi teknologi blockchain dan NFT (Non-Fungible Token).
Meski masih tergolong baru, properti digital membuka peluang bagi investor muda dan mereka yang tertarik dengan dunia digital untuk terlibat dalam pasar properti tanpa harus memiliki aset fisik. Di sisi lain, perkembangan ini juga menantang para profesional di sektor properti untuk menyesuaikan diri dengan dinamika baru dalam dunia investasi.