Kolomupdate.com — Harga properti di Bali kembali menunjukkan tren kenaikan yang signifikan dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan pengamatan para pelaku industri dan agen properti lokal, nilai jual berbagai jenis properti mulai dari rumah tinggal, villa, tanah kavling, hingga properti komersial mengalami kenaikan rata-rata hingga 10% per tahun. Lonjakan ini tidak hanya di pengaruhi oleh meningkatnya permintaan dari pasar lokal, tetapi juga dari investor asing yang semakin agresif memburu aset di Pulau Dewata.
Permintaan Tinggi dari Wisatawan dan Investor Asing
Salah satu pendorong utama kenaikan harga properti di Bali adalah tingginya minat. Wisatawan mancanegara yang tidak hanya berkunjung, tetapi juga berniat menetap dalam jangka panjang. Fenomena digital nomad, ekspatriat yang bekerja jarak jauh, hingga pensiunan dari berbagai negara telah menciptakan permintaan baru terhadap villa, apartemen, dan tanah untuk dibangun properti pribadi.
Kawasan seperti Canggu, Seminyak, Uluwatu, Ubud, dan Sanur menjadi magnet utama. Di daerah ini, permintaan villa sewa jangka panjang melonjak drastis, sehingga mendorong pemilik properti menaikkan harga jual maupun tarif sewanya. Selain itu, minat investor asing untuk membeli tanah dan membangun villa sebagai aset sewa harian melalui platform seperti Airbnb terus meningkat. Tingginya potensi keuntungan membuat pasar properti di Bali makin kompetitif.
Pertumbuhan Pariwisata Berkontribusi pada Kenaikan Harga
Pulihnya sektor pariwisata pascapandemi juga memberi efek domino pada pasar properti. Kunjungan wisatawan yang kembali normal, bahkan menunjukkan peningkatan signifikan, menciptakan kepercayaan baru bagi investor bahwa Bali tetap menjadi destinasi yang menjanjikan. Dengan semakin banyaknya hotel, cafe, beach club, dan pusat hiburan baru, kebutuhan akan properti komersial pun meningkat.
Bagi investor lokal, geliat pariwisata ini merupakan sinyal positif untuk menanamkan modal. Mereka berlomba-lomba mengakuisisi lahan di lokasi strategis, terutama di pesisir selatan Bali. Akibatnya, harga tanah di sejumlah titik mengalami kenaikan cukup tajam, bahkan lebih dari 10% di beberapa daerah yang sedang naik daun.
Terbatasnya Lahan Menambah Tekanan Harga
Selain permintaan yang terus meningkat, faktor keterbatasan lahan juga berperan besar. Bali memiliki regulasi tata ruang yang ketat, termasuk kawasan hijau, zona suci, serta batasan pembangunan di wilayah tertentu. Dengan ruang yang terbatas dan permintaan yang terus naik, hukum ekonomi pun berlaku: harga melonjak.
Di kawasan yang ruang pengembangannya kian sempit seperti Kuta, Seminyak, Canggu, dan Uluwatu, persaingan untuk mendapatkan lahan semakin ketat. Sementara itu, perluasan kawasan hunian mulai merambah ke daerah seperti Tabanan, Gianyar, dan Karangasem, yang kini mulai dilirik sebagai alternatif investasi baru.
Dampak Kenaikan Harga Terhadap Masyarakat Lokal
Meski kenaikan harga properti memberi keuntungan bagi investor dan pemilik aset, kondisi ini menjadi tantangan bagi masyarakat lokal. Kenaikan signifikan membuat harga rumah tinggal semakin sulit di jangkau oleh masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Banyak generasi muda Bali terpaksa mencari hunian di daerah yang lebih jauh dari pusat aktivitas ekonomi. Selain itu, biaya sewa rumah dan kontrakan juga ikut merangkak naik, mengikuti tren pasar properti secara keseluruhan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai keberlanjutan hunian bagi warga lokal di tengah dominasi investasi asing.
Para analis memprediksi harga properti di Bali masih akan terus meningkat selama lima tahun ke depan. Faktor seperti pertumbuhan digital nomad, stabilnya pariwisata internasional, serta pengembangan infrastruktur termasuk rencana pembangunan kawasan pariwisata baru akan memperkuat pasar properti Bali sebagai salah satu yang paling di namis di Indonesia. Dengan berbagai faktor pendorong tersebut, kenaikan harga hingga 10% dinilai masih wajar dan berpotensi terus berlanjut. Para calon pembeli dan investor pun disarankan mempertimbangkan waktu pembelian dengan cermat, sebelum harga properti kembali melesat lebih tinggi.