Kolom Update — Pemerintah Kota Bandung meningkatkan kewaspadaan terkait keamanan makanan menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2025. Langkah ini di ambil menyusul munculnya kasus keracunan makanan terhadap wisatawan yang terjadi di Istanbul, Turki, beberapa waktu lalu. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa insiden di luar negeri tersebut menjadi pengingat pentingnya aspek keselamatan wisatawan yang harus di jaga dengan ketat, terlebih Kota Bandung di kenal sebagai salah satu destinasi wisata kuliner yang cukup di minati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Kemudian juga masalah ini yang saya khawatir tuh. Saya kan baru baca berita ya, keracunan makanan wisatawan. Nah ini harus hati-hati. Karena sekarang Istanbul, Turki, sebagai salah satu tempat tujuan wisata di dunia, keur sepi gara-gara ada sekeluarga masuk hotel, jajan, pulang meninggal,” ujar Farhan saat di temui di Bandung, Jumat, 21 November 2025.
Menurut Farhan, insiden di Turki tersebut harus menjadi pelajaran bagi Kota Bandung agar tidak kecolongan dalam menyediakan makanan yang aman dan layak konsumsi bagi para wisatawan. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan menjelang akhir tahun, Farhan menekankan pentingnya pengawasan intensif terhadap semua sektor terkait makanan, mulai dari produksi hingga penyajian.
“Tentunya pengawasan harus diperketat. Tidak boleh kecolongan,” tegas Farhan.
Untuk memastikan hal tersebut, Farhan meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung untuk melakukan patroli pengawasan makanan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan seluruh rantai distribusi makanan. Mulai dari bahan baku hingga makanan yang di sajikan, berada dalam kondisi aman dan memenuhi standar kesehatan.
“Nah itu makanya bersama dengan DKPP dan Disdagin itu lagi keliling untuk memastikan bahwa supply makanan semuanya sehat,” tambah Farhan.
Farhan menjelaskan bahwa dua instansi tersebut akan melakukan pengecekan langsung ke berbagai titik strategis, termasuk sentra kuliner, pasar, hingga pemasok bahan pangan. Pemeriksaan ini tidak hanya untuk memastikan makanan yang di jual layak konsumsi. Tetapi juga untuk memberikan edukasi dan pembinaan kepada pelaku usaha kuliner agar menerapkan praktik kebersihan dan keamanan pangan secara maksimal.
“Kalau semua rantai distribusi makanan bisa dicek dari awal sampai akhir, tentu risiko keracunan bisa di minimalkan. Kami ingin wisatawan yang datang merasa aman dan nyaman menikmati kuliner Bandung,” ujar Farhan.
Ia menambahkan. Keselamatan dan kenyamanan Wisatawan merupakan faktor penting dalam menjaga reputasi Bandung sebagai destinasi wisata favorit di Jawa Barat. Menurut Farhan, reputasi kuliner Bandung yang beragam merupakan daya tarik tersendiri, sehingga pengawasan ekstra harus di lakukan agar tidak merusak citra kota.
Tidak hanya itu. Farhan juga meminta masyarakat, pedagang, dan pengusaha kuliner untuk turut berperan aktif dalam menjaga keamanan makanan. Ia menekankan pentingnya praktik higiene, penyimpanan bahan makanan yang baik, serta menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat usaha kuliner.
“Kita semua punya tanggung jawab. Kalau semuanya disiplin, insya Allah wisatawan bisa aman menikmati makanan di Bandung,” katanya.
Selain pengawasan langsung. Pemkot Bandung juga berencana mengintensifkan sosialisasi dan kampanye mengenai keamanan pangan. Tujuannya agar wisatawan merasa lebih percaya diri ketika mencoba kuliner lokal. Sementara pelaku usaha kuliner memahami standar keamanan pangan yang wajib di patuhi.
Dengan langkah-langkah ini, Farhan berharap Bandung dapat mengantisipasi risiko keracunan makanan menjelang Nataru. Sekaligus mempertahankan posisi kota sebagai destinasi wisata kuliner yang aman dan nyaman. Ia menegaskan bahwa pengawasan tidak hanya di lakukan sementara. Tetapi akan menjadi upaya berkelanjutan untuk menjaga kualitas makanan di seluruh wilayah kota.
“Kita ingin semua pengunjung menikmati pengalaman kuliner Bandung tanpa khawatir soal keamanan makanan. Ini penting untuk citra kota dan juga untuk kenyamanan masyarakat serta wisatawan,” pungkas Farhan.
Dengan pengawasan ketat, edukasi kepada pelaku usaha. Serta kesadaran masyarakat, Pemkot Bandung optimistis dapat menghadirkan suasana liburan akhir tahun yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi wisatawan yang datang ke kota ini.