Kolomupdate.com — Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menciptakan inovasi teknologi. Dalam berbagai kesempatan, Khofifah mendorong siswa-siswi di Jawa Timur untuk tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga menjadi pencipta dan pengembang inovasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dorongan ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk mencetak generasi kreatif yang mampu bersaing di era digital.
Menurut Khofifah, kemampuan teknologi merupakan kunci untuk meningkatkan daya saing daerah dan negara.
“Anak-anak muda kita harus didorong untuk berpikir kreatif dan inovatif. Mereka tidak hanya harus mahir menggunakan teknologi, tetapi juga mampu menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Khofifah saat menghadiri acara lomba inovasi teknologi tingkat pelajar di Surabaya.
Dorongan ini diwujudkan melalui berbagai program pemerintah provinsi Jawa Timur yang fokus pada pengembangan kreativitas dan inovasi siswa. Salah satu contohnya adalah penyelenggaraan kompetisi inovasi teknologi untuk pelajar, workshop coding, robotik, dan pelatihan kewirausahaan berbasis teknologi. Program-program ini bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan praktis, sekaligus menumbuhkan minat mereka untuk mengembangkan solusi teknologi dari ide-ide kreatif mereka sendiri.
Khofifah menekankan bahwa proses belajar teknologi harus dimulai sejak dini. Sekolah-sekolah di Jawa Timur didorong untuk mengintegrasikan pembelajaran sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM) dalam kurikulum mereka. Dengan pendekatan STEM, siswa dapat mengembangkan kemampuan analisis, logika, dan kreatifitas yang sangat dibutuhkan untuk menciptakan inovasi teknologi. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek dan eksperimen langsung membuat siswa lebih mudah memahami konsep dan meningkatkan kemampuan problem solving mereka.
Tidak hanya itu, Khofifah juga mendorong kolaborasi antara sekolah, perguruan tinggi, dan industri teknologi. Dengan menjalin kerja sama ini, siswa dapat memperoleh pengalaman nyata dalam mengembangkan teknologi, mulai dari penelitian, desain, hingga implementasi. Kolaborasi ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mempelajari tren teknologi terkini dan memahami kebutuhan pasar, sehingga inovasi yang mereka hasilkan tidak hanya kreatif, tetapi juga relevan dan dapat diterapkan di masyarakat. Selain pengembangan teknologi, Khofifah menekankan pentingnya karakter dan etika digital.
“Kreativitas harus disertai tanggung jawab. Anak-anak muda harus belajar menggunakan teknologi dengan bijak, memahami dampak sosial, dan mampu menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi banyak orang,” tambahnya.
Penekanan ini penting agar generasi muda tidak hanya pandai dalam hal teknis, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan etika dalam setiap inovasi yang mereka ciptakan. Dorongan Khofifah telah mulai menunjukkan hasil. Beberapa siswa Jawa Timur telah berhasil menciptakan prototipe teknologi inovatif, mulai dari aplikasi digital untuk edukasi, perangkat hemat energi, hingga robotik untuk membantu aktivitas sehari-hari. Prestasi ini menjadi bukti bahwa dengan dukungan, fasilitas, dan bimbingan yang tepat, generasi muda Jawa Timur memiliki potensi besar untuk menjadi pencipta teknologi yang mampu bersaing secara nasional maupun internasional.
Kesimpulannya, Khofifah Indar Parawansa terus mendorong siswa-siswi Jawa Timur untuk menjadi pencipta teknologi, bukan sekadar pengguna. Melalui program pendidikan STEM, lomba inovasi, kolaborasi dengan industri, dan pembekalan karakter digital, generasi muda diharapkan mampu menghasilkan inovasi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat dan meningkatkan daya saing daerah. Upaya ini tidak hanya memperkuat posisi Jawa Timur sebagai pusat inovasi, tetapi juga menyiapkan masa depan generasi muda yang kreatif, produktif, dan berdaya saing tinggi.