Hernia adalah kondisi di mana bagian dari organ dalam tubuh, biasanya usus, menonjol melalui celah pada otot atau jaringan yang melemah. Pada anak-anak, hernia sering kali terjadi di daerah perut, khususnya di sekitar pusar (hernia umbilikalis) atau di daerah selangkangan (hernia inguinalis). Meski hernia umum terjadi pada anak-anak, terutama bayi baru lahir dan balita, banyak orang tua yang khawatir ketika mendengar bahwa anak mereka perlu menjalani operasi hernia. Memahami apa itu hernia, bagaimana prosedur operasinya, dan apa yang dapat diharapkan setelah operasi dapat membantu mengurangi kekhawatiran tersebut.
Apa Itu Hernia pada Anak?
Hernia pada anak biasanya terjadi karena kelainan bawaan sejak lahir. Pada hernia inguinalis, terjadi karena dinding otot di sekitar daerah inguinal tidak sepenuhnya menutup saat bayi berkembang di dalam kandungan. Ini memungkinkan usus atau jaringan lain menonjol keluar melalui celah tersebut. Hernia umbilikalis terjadi ketika cincin pusar tidak menutup dengan sempurna setelah kelahiran, sehingga menyebabkan tonjolan kecil di sekitar pusar.
Hernia inguinalis lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan, sementara hernia umbilikalis umum terjadi pada keduanya. Dalam kebanyakan kasus, hernia umbilikalis dapat menutup dengan sendirinya ketika anak bertambah besar, tetapi hernia inguinalis biasanya memerlukan penanganan medis, terutama operasi.
Kapan Anak Perlu Menjalani Operasi Hernia?
Menurut fitik2023.org, operasi hernia pada anak diperlukan jika hernia tidak bisa sembuh sendiri atau jika ada risiko komplikasi. Pada hernia inguinalis, operasi biasanya disarankan secepat mungkin setelah diagnosis karena risiko hernia terjepit (inkarserata), yang dapat menghalangi aliran darah ke bagian usus yang terjepit. Ini merupakan kondisi serius yang memerlukan penanganan darurat.
Pada hernia umbilikalis, operasi mungkin tidak segera diperlukan jika ukurannya kecil dan tidak menimbulkan gejala. Dokter biasanya akan memantau perkembangan hernia tersebut hingga anak berusia 4 hingga 5 tahun. Jika hernia belum menutup atau jika menyebabkan ketidaknyamanan, maka operasi akan direkomendasikan.
Prosedur Operasi Hernia pada Anak
Operasi hernia adalah prosedur yang umum dilakukan dan sangat aman pada anak-anak. Prosedur ini biasanya memakan waktu sekitar 30 hingga 60 menit, tergantung pada lokasi hernia dan kondisi kesehatan anak. Operasi dilakukan di bawah anestesi umum, sehingga anak tidak akan merasakan sakit selama prosedur.
Selama operasi, dokter bedah akan membuat sayatan kecil di dekat area hernia. Usus atau jaringan yang menonjol akan dikembalikan ke posisi semula, kemudian celah pada dinding otot akan ditutup dengan jahitan. Pada beberapa kasus, dokter mungkin juga memasang mesh (jaring khusus) untuk memperkuat area yang lemah, meski ini lebih sering dilakukan pada orang dewasa.
Operasi ini biasanya dilakukan sebagai prosedur rawat jalan, yang berarti anak bisa pulang pada hari yang sama setelah pemantauan pasca operasi di rumah sakit.
Pemulihan Pasca Operasi
Setelah operasi hernia, anak biasanya bisa pulih dengan cepat. Kebanyakan anak dapat kembali beraktivitas ringan dalam beberapa hari setelah operasi, meski dokter mungkin akan menyarankan agar mereka menghindari aktivitas fisik berat selama beberapa minggu. Luka bekas operasi perlu dijaga agar tetap bersih dan kering untuk menghindari infeksi.
Orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda yang tidak biasa setelah operasi, seperti demam, bengkak yang berlebihan di sekitar area bekas operasi, atau rasa sakit yang tidak kunjung membaik. Jika gejala-gejala ini muncul, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Meski jarang, ada kemungkinan hernia kambuh setelah operasi. Ini lebih mungkin terjadi jika anak memiliki kondisi medis lain yang dapat mempengaruhi kekuatan dinding otot, seperti kelainan jaringan ikat. Dokter bedah biasanya akan memberi tahu jika ada risiko seperti ini berdasarkan kondisi anak.
Risiko dan Komplikasi
Sebagai prosedur pembedahan, operasi hernia pada anak memiliki risiko yang sangat kecil, terutama dengan teknologi dan perawatan medis modern. Namun, seperti halnya semua operasi, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Risiko umum termasuk infeksi pada area bekas operasi, perdarahan, atau reaksi terhadap anestesi. Komplikasi yang lebih serius seperti kerusakan organ dalam sangat jarang terjadi.
Konsultasi dengan dokter bedah anak yang berpengalaman adalah langkah penting untuk memastikan operasi berlangsung aman dan sukses. Dokter akan memberikan informasi yang rinci tentang risiko dan manfaat operasi berdasarkan kondisi kesehatan anak.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Jika orang tua melihat adanya tonjolan di daerah perut atau selangkangan anak yang membesar saat menangis atau batuk, segera periksakan ke dokter. Ini bisa menjadi tanda hernia. Meskipun sebagian hernia tidak menimbulkan gejala nyeri, risiko komplikasi seperti inkarserata membuat diagnosis dini sangat penting.
Operasi hernia pada anak adalah tindakan yang umum dan aman untuk memastikan anak dapat tumbuh sehat tanpa komplikasi. Dengan pemahaman yang baik tentang kondisi ini, orang tua dapat lebih tenang dan siap menghadapi prosedur yang mungkin diperlukan bagi kesehatan anak mereka.